Efek Berjemur Di Bawah Sinar Matahari
Berjemur
adalah kegiatan yang cukup didambakan oleh orang-orang Eropa dan
Amerika Utara. Sebab, di daerah tersebut beriklim dingin, sehingga
matahari bersinar dalam waktu yang lebih pendek. Begitu inginnya
penduduk beriklim dingin untuk berjemur, hingga kegiatan berjemur ini
dianggap sebagai sebuah kemewahan. Mereka akan bangga bila berlibur dan
berjemur di pantai di daerah tropis. Kulit yang kecoklatan akibat
terkena matahari akan membuat mereka merasa bangga.
Berbeda dengan
di daerah tropis seperti Indonesia. Matahari bersinar sepanjang waktu.
Kegiatan berjemur bukan merupakan kegiatan khusus. Meski banyak yang
mengetahui bahwa terkena sinar matahari pagi baik untuk kesehatan,
jarang yang meluangkan waktu untuk kegatan tersebut. Tapi sebenarnya
bukan hanya baik untuk kesehatan, berjemur juga bisa memberikan efek
baik (manfaat) dan buruk sekaligus. Bagaimana hal tersebut dapat
terjadi?
Sinar Ultraviolet Matahari
Sinar matahari mempunyai berbagai spekltrum panjang gelombang. Dari panjang gelombang cahaya yang dapat terlihat hingga panjang gelombang yang tidak dapat ditangkap mata. Salah satu gelombang cahaya yang memberikan efek terhadap kesehatan adalah gelombang (sinar) ultraviolet.Sinar ultraviolet (UV) terdiri dari 3 jenis, yaitu UVA, UVB dan UVC. Sinar UVA merupakan cahaya ultraviolet dengan panjang gelombang yang paling panjang, sedangkan UVC paling pendek. Semakin pendek panjang gelombang, maka akan semakin dapat menembus lapisan kulit.
Dari ketiga jenis sinar ultraviolet, UVC merupakan cahaya yang paling merusak. Namun untungnya UVC langsung diserap oleh lapisan ozon di atmosfir, sehingga sinar ini tidak mencapai bumi. Berbeda jika lapisan ozon rusak, kemungkinan besar UVC dapat mencapai bumi.
Sinar Ultraviolet Dan Vitamin D
Ada hubungan yang erat antara sinar UV dan pembentukan vitamin D. Jenis vitamin ini sangat penting untuk penyerapan kalsium dan fosfor, dua unsur yang berperan besar dalam pembentukan tulang. Tanpa vitamin D, tulang akan semakin tipis dan rapuh.Vitamin D sebenarnya merupakan salah satu turunan dari kolesterol, yang disebut dengan kalsiferol. Ketika kulit terpapar sinar matahari yang mengandung UVB, maka prekursor 7-dihidrokelosterol akan dirubah menjadi kolekalsiferol. Proses selanjutnya akan mengubah kolekalsiferol menjadi kalsitrol. Inilah bentuk vitamin D aktif, yang dapat menjaga tulang tetap kuat. Dalam proses ini, sinar UVB hanya sebagai pemicu perubahan 7-dihidrokolesterol menjadi kolekalsiferol, dan bukan sebagai sumber vitamin D.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan tubuh untuk terpapar sinar ultraviolet dari matahari agar dapat membentuk vitamin D? Ternyata berbeda-beda untuk tiap individu. Salah satu yang berpengaruh besar adalah warna kulit. Semakin putih kulit seseorang, akan semakin mudah menghasilkan vitamin D. Waktu yang dibutuhkan untuk terkena sinar matahari juga semakin pendek. Hal ini karena kadar melanin pada orang kulit putih lebih sedikit dibanding orang yang berkulit lebih gelap. Melanin akan menghalangi penetrasi UVB ke dalam kulit.
Sinar Ultraviolet Dan Masalah Kulit
Dari sekian manfaat sinar matahari, ada beberapa efek buruk pada kesehatan, terutama jika terpapar sinar matahari antara pukul 09.00-15.00. Mengapa?Sinar ultraviolet, terutama UVA, dapat menembus lapisan kulit. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya kolagen dan elastisn yang membuat kulit kehilangan elastisitas. Kulit menjadi cepast keriput dan terjadi penuaan dini.
Sedangkan UVB juga dapat merusak membaran sel. Kulit menjadi memerah dan mengelupas. Ini disebut dengan sunburn, terjadinya luka seperti terbakar akibat terpapar sinar matahari dalam intensitas tinggi. DNA sel kulit juga dapat berubah akibat terpapar UVB. Mutasi genetik pada DNA sel kulit akan merubah sifat sel menjadi ganas. Kanker kulit dapat terjadi karena hal ini. Selain hal-hal tersebut, paparan sinar matahari berlebih juga dapat menyebabkan terbentuk bintik-bintik hitam di wajah, yang dapat merusak kecantikan kulit.
Mengapa pada 09.00-15.00 sinar ultraviolet matahari bersifat merusak kulit? Hal ini berkaitan dengan sudut datang sinar matahari tersebut. Pada pagi dan sore hari, sudut datang sinar matahari lebih miring. Panjang gelombang ultraviolet jika datang dengan sudut miring akan lebih panjang. Karena itu tidak membahayakan kulit.
Berbeda halnya pada pukul 09.00-15.00. Pada saat itu sinar matahari datang dengan sudut lebih tegak. Panjang gelombang UV juga menjadi lebih pendek. Belum lagi dengan intensitas yang lebih besar. Daya tembus pada kulit juga akan lebih besar sehingga bukan manfaat, namun efek merugikan yang didapat jika terpapar sinar matahari pada jangka waktu tersebut.
Karena itu, untuk mendapatkan manfaat dari sinar ultraviolet matahari, berjemurlah di pagi atau sore hari. Tidak perlu lama-lama. Berjemur selama 15-20 menit saja sudah cukup. Dan hal ini tidak akan membuat kulit menjadi hitam. Tapi tulang akan menjadi kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar